Kata Pengamat, Keluarnya Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Jepang di Duga Ada Campur Tangan Cina
Bersama Rakyat - Pengamat geopolitik, Gigin Praginanto menduga, keluarnya Indonesia dari kerja sama ekonomi Trans Pacific Partnership (TPP) yang digalang Amerika Serikat beserta Jepang bukanlah keputusan murni pemerintah.
Dia menuding, ada campur tangan Cina atas keputusan pemerintah Indonesia tersebut.
"Karena Cina sadar bahwa untuk menghadapi TPP harus bersekutu dengan para tetangganya di Asia. Indonesia adalah rekanan utama di Asia Tenggara karena pemerintah Filipina, Malaysia, Singapora, Brunei, dan Vietnam telah menyatakan siap bergabung dengan TPP," kata Gigin di Jakarta, Sabtu (28/1/2017).
Dijelaskannya, TPP memang sangat membuat Cina khawatir karena para raksasa ekonomi di Asia-Pasifik telah siap bergabung dengan TPP.
"Mereka adalah Jepang, Korea Selatan, dan Australia," terang dia.
Untuk itu, lanjut Gigin, China menyambut hangat kemenangan Donald J Trump sebagai presiden Amerika Serikat ke-45.
Pasalnya, Trump tidak menyetujui adanya TPP yang merupakan rencana atau program kerja dari presiden AS sebelumnya, Barrack Obama.
"Indonesia pun lega karena dianggap sebagai satelit RRC oleh para aktor utama TPP terutama Amerika dan Jepang," pungkas dia.(yn)
Dia menuding, ada campur tangan Cina atas keputusan pemerintah Indonesia tersebut.
"Karena Cina sadar bahwa untuk menghadapi TPP harus bersekutu dengan para tetangganya di Asia. Indonesia adalah rekanan utama di Asia Tenggara karena pemerintah Filipina, Malaysia, Singapora, Brunei, dan Vietnam telah menyatakan siap bergabung dengan TPP," kata Gigin di Jakarta, Sabtu (28/1/2017).
Dijelaskannya, TPP memang sangat membuat Cina khawatir karena para raksasa ekonomi di Asia-Pasifik telah siap bergabung dengan TPP.
"Mereka adalah Jepang, Korea Selatan, dan Australia," terang dia.
Untuk itu, lanjut Gigin, China menyambut hangat kemenangan Donald J Trump sebagai presiden Amerika Serikat ke-45.
Pasalnya, Trump tidak menyetujui adanya TPP yang merupakan rencana atau program kerja dari presiden AS sebelumnya, Barrack Obama.
"Indonesia pun lega karena dianggap sebagai satelit RRC oleh para aktor utama TPP terutama Amerika dan Jepang," pungkas dia.(yn)
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://bersama-rakyat.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments